Latest News

Sunday, April 12, 2015

PENYESUAIAN DIRI DAN PERTUMBUHAN PERSONAL

  1. Penyesuaian berarti adaptasi; dapat mempertahankan eksistensinya, atau bisa ?survise? dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.
  2. Penyesuaian juga dapat juga diartikan sebagai konformitas, yang berarti menyesuaikan sesuatu sesuatu dengan standar atau prinsip.
  3. Penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk mmebuat rencana dan mengorganisasi respon-respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan, dan frutasi-frutasi secara efisien. Individu memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup dengan cara yang adekuat/ memenuhi syarat.
  4. Penyesuaian dapat diartikan penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan emosional maksudnya ialah secara positif memiliki respon emosional yang tepat pada setiap situasi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkung-annya

Proses Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan. Seperti kita ketahui  bahwa penyesuaian yang sempurna tidak pernah tercapai. Penyesuaian yang sempurna terjadi jika manusia/individu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan lingkungannya dimana tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan di mana semua fungsi organisme/individu berjalan normal. Sekali lagi, bahwa penyesuaian yang sempurna seperti itu tidak pernah dapat dicapai. Karena itu penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat dan manusia terus-menerus berupaya menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna mencapaipribadi yang sehat.
Dalam proses penyesuaian diri dapat saja muncul konflik, tekanan, dan frustasi, dan individu didorong meneliti berbagai kemungkinan perilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan.
Apakah seseorangberhadapan dengan penyesuaian sehari-hari yang sederhana, atau seuatu penyesuaian yang rumit, terdapat suatu pola dasar yang terdiri dari elemen-elemen tertentu. Contoh: seorang anak yang membutuhkan rasa kasih sayang dari ibunya yang terlalu sibuk dengan tugas-tugas lain. Anak akan frustasi dan berusaha sendiri menemukan pemecahan untuk mereduksi ketegangan/ kebutuhan yang belum terpenuhi. Dia mungkin mencari kasih sayang di mana-mana, atau mengisap jarinya, atau bahkan tidak berupaya sama sekali, atau makan secara berlebihan, sebagai respon pengganti bila kebutuhan-kebutuhan tidak terpenuhi secara wajar. Dalam beberapa hal, respon pengganti tidak tersedia,  sehingga individu mencari suatu respon lain yang akan memuaskan motivasi dan mereduksi ketegangan.

 Aspek-aspek penyesuaian diri
Menurut Fatimah (2006) penyesuaian diri memiliki dua aspek, yakni penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial. Penyesuaian pribadi adalah kemampuan seseorang untuk menerima diri demi tercapainya hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungannya. Sedangkan,  kemampuan untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku didalam masyarakat guna diterima dalam lingkungannya.
Karakteristik
Penyesuaian diri yang positif menurut Supriyo (2008:91) adalah
  • Mampu memerima dan memahami diri baik kelebihan dan kekurangan.
  • Mampu menerima dan menilai kenyataan diluar dirinya secara objektif.
  • Mampu bertindak sesuai dengan potensi.
  • Memiliki perasaan aman yang memadai.
  • Rasa hormat dan mampu bertindak toleran kepada sesama.
  • Bersikap terbuka dan sanggup menerima umpan balik.
  • Memiliki kestabilan psikologis terutama kestabilan emosi.
  • Mampu bertindak sesuai norma yang berlaku, serta selaras dengan hak dan kewajibannya.
B.     Pertumbuhan Personal
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses-proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal yang sehat pada waktu yang normal. Proff Gessel mengatakan bahwa pertumbuhan pribadi manusia berlangsung secara terus-menerus.
Proses Pertumbuhan Individu secara fisik 
Dari bayi hingga tua kita sebagai manusia normal mengalami pertumbuhan secara terus menerus. Penyesuaian diri dengan lingkungan nya pun terus berkembang.
           Variasi dalam Pertumbuhan
Dalam variasi pertumbuhan memang sangat beragam. Tidak semua individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri berdasarkan tingkatan usia, pertumbuhan fisik, maupun sosial nya. Mengapa? karena terkadang terdapat rintangan-rintangan yang menyebabkan ketidakberhasilan individu dalam melakukan penyesuaian, baik rintangan itu dari dalam diri atau dari luar diri.
Kondisi-Kondisi untuk Bertumbuh
Kondisi jasmani  seperti pembawa atau konstitusi fisik dan tempramen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembangannya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh, kondisi jasmani dan kondisi pertumbuhan fisik memang sangat mempengaruhi bagaimana individu dapat menyesuaikan diri nya.
Carl Roger (1961) menyebutkan 3 aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam suatu hubungan :
1.      Keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri, atau menyadari kenyataan.
2.      Menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa kecuali, dan
3.      Keinginan yang terus menerus untuk memahami atau berempati terhadap orang lain.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan personal :
1.     Faktor biologis
Karakteristik anggota tubuh yang berbeda setiap orang, kepribadian, atau warisan biologis yang sangat kental.
2.     Faktor geografis
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorangdan nantinya akan menentukan baik atau tidaknya pertumbuhan personal seseorang.
3.     Faktor budaya
Tidak di pungkiri kebudayaan juga berpengaruh penting dalam kepribadian seseorang, tetapi bukan berarti setiap orang dengan kebudayaan yang sama memiliki kepribadian yang sama juga.
Selain itu, ada satu hal yang tidak kalah penting berkaitan dengan penyesuaian diri dan pertumbuhan personal adalah komunikasi. Dengan kemampuan komunikasi yang baik maka penyesuaian diri dan pertumbuhan personal seseorang juga akan berjalan baik.

 SUMBER
-http://mleovenia.wordpress.com/2013/11/19/konsep-dan-proses-penyesuaian-diri/
-Samiun, Y. (2006). Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Kanisius.
-Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
-Ali, M. & Asrori, M. (2005). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT Bumi Aksara.
-Fatimah, N. (2006). Psikologi perkembangan. Bandung : Pusaka Setia.
-Supriyo. (2008). Studi Kasus Bimbingan dan Konseling. Semarang: Nieuw Setapak.
-http://rozanafajrina.wordpress.com/2014/05/25/konsep-penyesuaian-diri-yang-sehat/
-          Semium, yustinus.2006.kesehatan mental 1.kanisius:Jakarta
-          Christensen.j.paula.2009.proses keperawatan.buku kedokteran EGC : Jakarta
-          Schuler, E. Definition and Conceptualization of Stress in Organizations, Thousand Oaks: Sage, 2002
-          Fatimah, N. (2006). Psikologi perkembangan. Bandung : Pusaka Setia.
-          Ali, M. & Asrori, M. (2005). Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Jakarta : PT Bumi Aksar
-http://silvinamar.wordpress.com/2013/06/09/1032/

No comments:

Post a Comment

Tags